Kamis, 13 Januari 2011

Masturbasi : Normal dan Sehat

Masturbasi bisa didefinisikan sebagai stimulasi yang dilakukan oleh diri sendiri yang menyebabkan adanya sensasi seksual. Biasanya kata masturbasi digunakan untuk orang yang mengeksplorasi alat kelaminnya untuk mencapai puncak kepuasan seksual atau orgasme.

Berdasarkan pendapat para ahli, masturbasi adalah cara yang sehat untuk berekspresi dan mengeksplorasi kualitas seks, dan melepaskan hasrat seksual tanpa harus menanggung risiko dari sebuah hubungan seksual. Para ahli juga setuju bahwa sentuhan yang sangat pribadi ini adalah sesuatu yang alami, dan juga normal untuk eksplorasi diri dan berekspresi secara seksual. Sayangnya, setelah kesenangan tersebut berlalu, banyak orang yang akhirnya merasa bersalah dan malu telah melakukannya.

Mengapa sering muncul perasaan bersalah dan malu setelah masturbasi? 
Sebenarnya, kebiasaan untuk masturbasi telah mengakar sejak lama. Beberapa abad lalu, para orang tua sangat menentang aktivitas yang satu ini. Sampai-sampai, setiap malam anak perempuan mereka diharuskan untuk mengenakan sarung tangan berbahan wol yang sangat tebal dan juga menaburi bedak di alat kelamin mereka agar ketika disentuh akan terasa sakit.

Begitu juga dengan anak laki-laki, mereka diharuskan untuk menggunakan ikat pinggang berbahan metal yang akan membuat mereka merasakan sakit ketika ereksi. Selama tahun 1820-an, beberapa orang tua mencegah masturbasi terjadi pada anak laki-laki mereka dengan cara menambah bagian kulupnya dengan kawat yang disolder. Anak laki-laki dan perempuan ditakut-takuti bahwa masturbasi akan mengakibatkan kebutaan, kegilaan dan penyakit lainnya. Tentunya, semua anggapan ini tidak terbukti.

Masturbasi menjadi sesuatu yang tabu beberapa tahun sebelum negara Amerika berdiri. Berbagai macam alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya masturbasi seperti yang telah disebutkan di atas berbeda di setiap tempat sesuai dengan budaya masing-masing.

Faktanya?
Kebanyakan hasil survey menyebutkan bahwa hampir 94% remaja laki-laki dan 70% dari remaja perempuan mengaku pernah melakukan masturbasi. Memang sulit untuk bisa mengumumkan sebuah hasil survey seks, karena biasanya semua itu dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan seseorang tentang sesuatu yang dianggap "normal". Jadi, penting sekali untuk mencantumkan kata-kata "mengaku melakukan" dalam setiap hasil survey tentang seks. Bukankah secara tidak langsung kata-kata tersebut menunjukkan satu hal yang membuat malu seseorang tentang fakta bahwa ia melakukan masturbasi? Sepertinya begitu. Karena kita masih terpengaruh oleh sisa-sisa kepercayaan zaman dulu yang sangat melarang para remaja baik laki-laki maupun perempuan melakukan masturbasi. 
 
Di tahun 1970-an dan 1980-an, seorang wanita bernama Betty Dodson, Ph.D. menjadi terkenal karena pendekatannya soal masturbasi. Bahkan ia mempunyai kelas untuk mengajarkan pada para wanita tentang bagaimana cara masturbasi. Dodson percaya bahwa wanita harus bisa menikmati tubuhnya sendiri. Dia juga menyarankan bahwa masturbasi harus dirayakan, bukan jadi merasa bersalah. Karena biasanya rasa bersalah itu disebabkan oleh nasihat-nasihat orang tua zaman dulu. Dimana seorang ibu biasanya mengatakan pada anaknya, jangan pernah menyentuh bagian kewanitaan dengan tangan sendiri.

Banyak orang merasa bahwa larangan-larangan orang tua disaat seseorang masih sangat "hijau" untuk masalah seks, adalah alasan yang menyebabkan seseorang jadi tidak bisa menikmati dirinya sendiri. Dan menjadikan seseorang merasa malu ketika merasakan kesenangan dari hasil mengeksplorasi diri sendiri.

Mitos seputar masturbasi : 
  • Masturbasi bukanlah seks yang sebenarnya, only losers masturbate.
    Fakta : tidak benar. Menurut beberapa ahli dalam bidang seks, orang-orang yang melakukan masturbasi cenderung memiliki fungsi seksual yang lebih baik ketika berhubungan seksual dengan pasangan. Karena ia telah sangat mengetahui tentang tubuhnya, bagian mana yang akan memberi kenikmatan lebih, dsb. Hingga mereka akan lebih bisa berekspresi ketika berhubungan seks.
  • Masturbasi akan menyebabkan kebutaan, kebotakan atau tumbuhnya jerawat di kulit kepala dan tangan.
    Fakta : tidak ada satupun yang benar. 
  • Orang-orang yang sudah menikah tidak melakukan masturbasi.
    Fakta : salah. Banyak pasangan yang melakukan masturbasi.
  • Masturbasi menghambat pertumbuhan.
    Fakta : lagi-lagi ini adalah mitos yang salah.
  • Masturbasi bisa menyebabkan seseorang sulit memiliki anak.
    Fakta : tidak ada hubungannya antara sulit punya anak dan masturba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar